Saturday 22 October 2016

Life of Pi

Kehidupan ini bukannya kejam. kehidupan ini hanya tidak punya belas kasihan. Suka atau tidak, siap ataupun tidak siap, apapun yang akan terjadi, pasti terjadi. Bukannya hidup ini tidak bisa diprediksi, namun dalam banyaknya variabel yang harus dipetakan membuat hidup ini penuh kejutan. Persis seperti kisah Piscine Molitor Patel yang bertahan hidup di lautan.

Piscine Molitor Patel atau yang dikenal sebagai Pi, berhasil bertahan hidup setelah kapal yang ditumpanginya karam. Ia selamat dengan bertahan di atas sebuah sekoci bersama seekor zebra yang terluka, seekor orang hutan betina, seekor heyna dan seekor harimau.

Zebra, heyna dan orang hutan, mati dalam serangkaian peristiwa kejam. Namun harimau selamat dan bersama harimau (yang bernama Richard Parker) itu lah Pi bertahan hidup.

Pi dan Ricard Parker tentu bukan pasangan yang serasi. Bukan karena mereka berdua sama-sama pejantan, melainkan karena Ricard Parker adalah binatang buas. Sewaktu-waktu bisa saja Pi menjadi makan malam Richard Parker. Namun menurut pengakuan Pi, Ricard Parker lah yang membuatnya bertahan hidup.


Dalam catatannya Pi menulis:


    My fear of him keeps me alert.

    Tending to his needs gives my life purpose.


Ketakutan Pi terhadap si harimau membuat ia selalu siaga dan kewajibannya untuk memberi makan si harimau (supaya si harimau tidak memakannya) memberinya tujuan hidup.

Ketakutan dan tujuan hidup adalah bahan bakar kehidupan ini. Tanpa keduanya kita sudah lama berakhir.

Semoga kitalah yang menjadi tuan dari ketakutan dan tujuan hidup kita sendiri. Bukan menjadi budak dari ketakutan dan tujuan hidup orang lain yang entah karena kesombongannya, atau kebodohannya memaksa kita untuk takut pada ketakutan mereka dan tunduk kepada tujuan hidup mereka.
Share:

Labels

Kategori