Sunday 2 October 2022

SINTA, Dilema Discontinue dan Turun Peringkat

Belum lama ini jagat perjurnalan nasional dihebohkan dengan Pencabutan Status Akreditasi jurnal nasional, berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nomor 138/E/KPT/2022, terdapat dua jurnal yang status Akreditasinya dicabut yang terdiri dari 1 jurnal peringkat SINTA 3 dan 1 jurnal dari peringkat SINTA 4, jika dicek pada laman SINTA dan PDII LIPI kedua jurnal ini dari penerbit yang sama. Terkait alasan kenapa status akreditasi jurnal dicabut tidak dijelaskan pada SK tersebut. Namun jika dilihat data dari salah satu jurnal yang dicabut, ada hal yang cukup mencolok yaitu  jumlah artikel yang diterbitkan, dari Article Per Year (5 Year) pada Portal Garuda, peningkatan jumlah artikel sangat signifikan pada 3 tahun terkahir: Tahun 2020 (413 Artikel), Tahun 2021 (1414 Artikel), puncaknya pada Tahun 2022 (1828 Artikel), seperti yang terlihat pada gambar 1.

Gambar 1. Article Per Year (5 Year) salah satu Jurnal yang di Discontinue (Sumber Portal Garuda)

Tidak sampai pada discontinue jurnal di SINTA, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi melalui Surat Keputusan Nomor 127/E/KPT/2022, juga melakukan Penurunan Peringkat Akreditasi pada salah satu jurnal nasional yang terindeks SINTA 3 menjadi SINTA 4, tidak ada penjelasan detail terkait alasan penurunan peringkat jurnal di SK tersebut. Pada dasarnya penurunan peringkat akreditasi merupakan hal yang lumrah terjadi, namun biasanya penurunan peringkat akreditasi dilakukan setelah jurnal mengajukan evaluasi sebelum masa akreditasi habis, yang dilakukan pada Periode yang sudah ditetapkan untuk semua jurnal, tidak seperti yang terjadi baru-baru ini, diinformasikan dengan tersendiri.

Terlepas dari persoalan Discontinue dan Turun Peringkat, sebenarnya Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi  melalui Tim Arjuna sudah sejak lama menyampaikan akan adanya evaluasi berkala yang dilakukan diluar proses akreditasi periodik, untuk menjaga konsistensi dan kualitas terbitan, sehingga hal ini bisa kita jadikan sebagai pengingat bagi pengelola jurnal maupun pihak terkait, bahwa akreditasi jurnal bukanlah hal permanen, sehingga tetap harus menjaga kualitas tata kelola yang baik sehingga menghasilkan terbitan yang berkualitas juga.

Share:

Labels

Kategori